Pada proses pembangunan kapal diperlukan quality control untuk dapat memastikan kualitas mutu dari kapal yang akan dibangun. salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan berbagai macam jenis test baik terhadap konstruksi maupun terhadap kualitas hasil produksi,
Terdapat berbagai macam jenis pengetesan pada kapal diantaranya
adalah sebagai berikut.
1) Test
kekedapan tanki dan bagian dibawah sarat kapal.
- Leak
test ( void test )
Yaitu
pengujian kebocoran pada tangki. Tangki yang dites diisi angin sampai tekanan
pada manometer menunjukkan angka 0.2 bar. Setelah mencapai tekanan tersebut
tekanan dihentikan dan jika manometer angkanya turun maka teridentifikasi
terjadi kebocoran. Kebocoran pada tanki
dapat dicari dengan penyemprotan air sabun pada tiap-tiap sambungan pelat dan
bila terjadi gelembung-gelembung udara maka terdapat kebocoran dibagian tersebut.
Gambar . Pressure Gauge yang
dipasang pada dinding tangki dan menunjukkan tekanan 0.2 bar; alat penyemprot dan gelembung udara tanda terjadi kebocoran
Setiap kapal
memiliki tangki yang mana dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tangki berisi dan
tangki kosong (tangki yang sengaja dikosongkan). Tangki After Peak merupakan
salah satu tangki yang termasuk dalam tangki berisi. Pada umumnya, tangki ini
digunakan sebagai tangki ballast pada kapal. Terkait dengan isi dari tangki
yaitu air ballast yang juga berfungsi sebagai salah satu pendukung stabilitas
kapal, maka kekedapan dari
tangki inipun menjadi sangat penting dan juga meminimalisir faktor kebocoran
kapal sehingga untuk memastikan kekedapan tangki harus dilakukan pengujian. Sebelum
dilakukan pengujian terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu setiap
alur pengelasan yang terdapat didalam tangki tidak boleh dilakukan pengecatan (coating) terlebih dahulu karena akan
mempersulit proses inspeksi.
- Strength
test
Biasanya dilakukan pada kapal tanker untuk mengetes tangki ruang muat.
Tangki diisi air sampai penuh dan ditekan hingga manometer menunjukkan angka
0.2 bar. Pelat akan cembung/cekung apabila kekuatan konstruksi kurang kuat.
-
Vacum
test
Pengetesan kebocoran dengan menggunakan alat vakum test. Tekanan udara
yang digunakan adalah -0.2 cmHg = -0.2
Bar (Standar BKI). Sambungan pelat pada hull disemprot dengan air sabun, lalu
dilakukan vakum tes. Apabila ada kebocoran maka akan muncul gelembung sabun
pada las-lasan.
Vacum test ini di lakukan pada setiap sambungan las di luar tanki yang
terdapat dibawah sarat kapal.
- Hose
test
Tes
kebocoran dengan cara disenprot dengan menggunakan water jet dengan tekanan
minimal 7 bar. Test ini dilakukan pada daerah water tight door, scuttle, dan window.
Gambar. Proses Hose test
blognya mantap lah,tdk seperti blog saya yang tdk terurus lagi
BalasHapusterimakasih banyak mas, masih belajar ni.
BalasHapusditunggu info ter update lagi dari blog anda
bagus blog nya... tapi untuk pemaparan di atas biasa juga disebut dengan air test. dan air test bukan cuma dilakasanakan pada kapal baru kapal lama yang melaksanakan repair pada bagian tangki juga harus dilakukan air test. CMIIW
BalasHapusmantap blok nya. Thanks Treatnya
BalasHapusMantap blok nya . Kalau ada kebutuhan hot oil boiler bisa hubungi kami
BalasHapushttp://indira.co.id
Mantap blognya
BalasHapusSalam
http://indira.co.id