Minggu, 09 Januari 2011

CONTAINER SHIP

CONTAINER SHIP
Kapal peti kemas (containership atau celullarship) adalah kapal khusus yang digunakan untuk mengangkut muatan di dalam peti kemas.
Container ship dibagi menjadi 2 berdasarkan peletakan peti kemas di dalam kapal:
  1. Vertical cell container ship (full container), seluruh muatan di atas dan di bawah geladak. Umumnya maksimum 9 tumpukan di bawah main deck, dan 3 tumpukan di atasnya 
  2. Horizontal loading container ship (semi container), muatan tidak sampai tepi deck, hanya di atas tutup palkah dan tidak sepanjag deck. 

Ruang mesin umumnya dielakang tujuannya adalah pemanfaatan parallel middle body sebagai ruang muat yang optimal. Bila ruang mesin terletak di tengah maka ruang di belakang kamar mesi tidak dapat dimuati karena terdapat saft tunnel.

Penutup palkah container ship
System penutupan lubang palkah pada kapal – kapal container secara garis besar memiliki system kerja dan fungsi yang sama , yakni digunakan untuk menutup bagian lubang palkah yang ada pada kapal container. Namun sedikit hal yang membedakan antara system penutupan geladak pada kapal cargo dengan system penutupan geladak pada kapal container adalah bahan – bahan atau material dari penutup lubang palakah tersebut.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kapal container mengangkut muatan yang sebagian besar berisi peti kemas atau biasa disebut container, sehingga dalam ruang muatnya harus memiliki lubang palkah yang cukup besar atau minimal berukuran sama dengan ukuran peti kemas agar dalam proses bongkar muatnya kapal – kapal tersebut mampu melakukannya dengan mudah.

Sehingga cenderung pada kapal – kapal container memiliki lubang palakah yang cukup besar jika di bandingkan dengan kapal kargo biasa.dan material dari bahan penutup palkah ini harus memiliki kekuatan yang cukup, dikarenakan pada umumnya pada bagian atas dari penutup palkah ini kebanyakan owner (pemilik kapal) menginginkan untuk memaksimalkan ruang muat. Sehingga apabila pada ruang muat sudah terisi penuh oleh peti kemas, owner (pemilik kapal) masih bisa meletakkan container tersebut diatas penutup lubang palkah yang ada agar ruang yang ada pada kapal bisa terisi dengan maksimal. Oleh karena itu, pada kapal – kapal container panutup palakahnya harus terbuat dari material yang kuat seperti baja (pontoon) agar dapat diletakkan peti kemas diatas penutup lubang palkah tersebut.

Hal inilah yang membedakan penutup palakah pada kapal cargo dengan kapal container. Untuk itu, karena di atas penutup palkah masih dimuati peti kemas lagi maka terdapat perhitungan – perhitungan bebean tambahan yang ada pada konstruksi kapal.dan hal ini harus benar – benar dihitung serta diperhatikan agar material dari baja (pontoon) tersebut mampu menopang berat peti kemas dengan makasimal.
Sedangkan untuk system pembukaan penutup palakah tersebut kebanyakan dilakukan dengan cara di geser menggunakan system hidrolik mengingat material baja (pontoon) tersebut sangatlah berat dan memakan tempat yang ada pada kapal. Sehingga dalam merancang penutup palkah untuk kapal container ini harus diperhatikan pula tempat / ruang yang tersedia untuk meletakkan penutup palkah saat palkah ini di buka.

Peti kemas
container memiliki ukuran standart internasional, dalam satuan TEU dengan ukuran panjang 20 ft. Badan international standart organization (iso) telah menetapkan ukuran-ukuran dari petikemas adalah sebagai berikut :
Kontainer ukuran 20 feet
ukuran luarnya : 20 ‘ (p) x 8 ‘ (l) x 8’6 “ (t) atau 6.058 x 2.438 x 2.591 m
ukuran dalamnya : 5.919 x 2.340 x 2.380 m
kapasitasnya : cubic capasity : 33 cbm
pay load : 22.1 ton
Kontainer ukuran 40 feet
ukuran luarnya : 40 ‘ (p) x 8 ‘ (l) x 8’6 “ (t) atau 12.192 x 2.438 x 2.591 m
ukuran dalamnya : 12.045 x 2.309 x 2.379 m
kapasitasnya : cubic capasity : 67.3 cbm
pay load : 27.396ton
Kontainer ukuran 45 feet
ukuran luarnya : 40 ‘ (p) x 8 ‘ (l) x 9’ 6 “ (t) atau 12.192 x 2.438 x 2.926 m
ukuran dalamnya : 12.056 x 2.347 x 2.684 m
kapasitasnya : cubic capasity : 76 cbm
pay load : 29.6ton


5 komentar: